Terkumpul Donasi Rp 100 Juta untuk Isac, Mualaf Penjaga Masjid di Papua Barat yang Terkena Stroke

SAYA ingin menjaga rumah Allah kembali, ujar Pak Isac, mantan penjaga masjid yang terkena stroke.
Isac adalah seorang penjaga masjid di Masjid Al Bitrul, Sorong, Papua Barat sejak 1993.
Kemudian ia tergerak hatinya untuk memeluk Islam pada tahun 1997.
Setiap hari ia membersihkan masjid dan melayani tamu Allah.
Tidak jarang ia berbagi makanannya kepada musafir yang sedang beristirahat.
Namun, sudah 2 tahun belakangan ia menderita stroke dan tidak kunjung pulih. Pihak dokterpun sudah angkat tangan.
Hingga suatu saat kondisi kesehatannya kian menurun dan pihak masjid sudah tidak mampu membiayainya.
Ironis, uang santunan Rp 20 juta tersebut dicuri oleh adiknya sendiri.
Adiknya tidak suka keputusan Isac untuk berpindah keyakinan.
Isac akhirnya menumpang tinggal di Panti Asuhan Putra Kota Sorong untuk sementara waktu.
Karena kurangnya tenaga pengasuh, pak Isac jadi tidak terurus.
Ia hanya terbaring, makan dan buang air di tempat tidurnya.
Sebulan lalu, Panti Asuhan meminta nya untuk pulang kampung ke Merauke dan berobat kepada pendeta, namun ia menolak.
Ia tetap berpegang teguh terhadap kepercayaan yang ia yakini sekarang.
Demi mempertahankan aqidahnya, ia menolak untuk kembali pada keyakinan yang lama.
Keinginan terbesarnya adalah agar mendapatkan pengobatan yang lebih layak di Jakarta, sehingga ia bisa kembali menjaga rumah Allah dan berada dekat dengan muslim-muslim di Papua.
Ia membutuhkan penanganan khusus dari dokter ahli bedah di Jakarta serta melakukan terapi okupasi, terapi bicara, serta fisioterapi agar dapat beraktivitas secara normal.
Ia percaya Mukjizat dari Allah akan datang kepadanya.
Isac beserta santri dan pendamping (kitabisa)
Sudah Terkumpul Rp 100 Juta
Sejak dimulai aksi dionasi ini pada (27/3/2017) sudah terkumpul Rp 100 Juta.
“Insya Allah jika tidak ada kendala, Minggu ini Pak Isac bersama dengan santri panti dan juga pengasuh panti akan diberangkatkan ke Jakarta. Pak Isac akan mulai pengobatan stroke yang telah di derita Pak Isac sejak tahun 2015 ini.” ujar Ruslan Rasid, Ketua Yayasan Alfatih Kaaffah Nusantara Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Isac belum pernah sama sekali ke Jakarta. Selain itu, Ia juga tidak memiliki saudara yang tinggal di Jakarta.
Karena itu, setibanya nanti di Jakarta mereka berencana akan mengontrak bulanan ditempat yang berdekatan dengan lokasi pengobatan.
“Kami akan terus mengabarkan kondisi perkembangan Pak Isac kepada Anda. Kami juga masih membuka kesempatan kepada Bapak/Ibu sekalian yang ingin turut membantu Pak Isac.” kata Rulsan.
“Sekali lagi kami ingin berterima kasih kepada seluruh donatur yang telah membantu. Semoga menjadi amal jariyah untuk kita semua.” ujar Rulsan Rasid melalui situs Kitabisa.com .




Komentar
Posting Komentar