Motivasi Kerja Seorang Muslim



1. Dalam pandangan Rasulullah terdapat perbedaan sejati antara bekerja tanpa ilmu dengan bekerja dengan ilmu. Menurut Rasulullah “sedikit kerja tetapi dilandasi ilmu itu akan produktif sedangkan banyak kerja dengan dilandasi kebodohan hasilnya kurang produktif. Ini merupakan kritikan sekaligus peringatan dari rasulullah kepada umat islam untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga produktivitas dan kreativitas bisa meningkat.

2. Islam bukan agama asketis. Islam mengajarkan kita untuk mengaktualisasikan nilai-nilai keimanan dalam bentuk amal, kerja, atau perbuatan. 

3. Al-Qur’an sendiri menyatakan bahwa salah satu kewajiban manusia di muka bumi ini adalah mencari karunia Allah di seluruh muka bumi. Karunia Allah atau rezeki bisa didapat ketika kita melakukan pencaharaian, usaha, atau, melakukan perjalanan ke segala penjuru bumi.


4. Tidak semua amal ibadah bisa diselesaikan hanya dengan hati dan perbuatan. Namun, terdapat sejumlah amalan Islam yang perlu didukung oleh harta dan kekayaan. Untuk naik haji kita membutuhkan ongkos berangkat dan biaya hidup. Zakat membutuhkan kekayaan yang sampai pada nishabnya. Demikian pula yang lainnya. Dengan kata lain, ada sejumlah amalan Islam yang hanya bisa dijalankan jika kita memiliki sejumlah harta.

5. Salah satu ciri orang yang hidup di zaman modern adalah mereka yang memiliki kemampuan membagi waktu. 

6. Allah beserta Rasul dan orang-orang mukmin seluruhnya, secara psikologis mendukung dan memperhatikan hasil kerja setiap muslim.[12] Seperti yang dijelaskan dalam Surat At-Taubah ayat 105:

Artinya: “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, . . . .” (QS. At-Taubah : 105).[13]

Komentar

Eramuslim

Postingan Populer