Masjid Syi'arul Islam Kuningan Jabar Tonggak Harmoni Hidup



Berada di bawah kaki Gunung Ciremai, Masjid Agung Syi’arul Islam megah berdiri di pusat alun-alun Kota Kuningan. Dibangun dengan konsep arsitektur modern, masjid kebanggaan warga Kuningan ini menjelma menjadi pusat dakwah dan aktifitas keagamaan. Di antaranya kegiatan majelis taklim setiap hari, disambung dengan ceramah keagamaan untuk masyarakat umum. Pada Rabu malam, ada ceramah dan diskusi, yang dihadiri kalangan birokrat, legislative dan akademisi. Disamping itu, pengelolaan masjid dilaksanakan secara modern mencakup tiga aspek manajemen, yakni idaroh, imaroh dan riayah. Masjid Agung yang berpusat di titik 0 KM Kuningan in adalah rumah agung tempat berpusatnya segalaihwal kehidupan masyarakat Kuningan.

bimasislam berkesempatanberkunjung ke kota dengan khas tape ketannya ini, Kamis (1/5). Berada di tengah pusat kegiatan perekonomian masyarakat Kuningan, Masjid Agung Syia’rul Islam menjadi oase yang menyejukan bagi siapa saja yang berkunjung. Saat memasuki halaman hingga kedalam, terasa sejuk dan nyaman suasananya. Tak heran jika suasana ini dimanfaatkan bagi para jamaah untuk menunaikan ibadah sholat atau mengaji. Bagi mereka yang dari subuh bergeliat mencari nafkah, maka kumandnag adzan dzuhur maupun ashar adalah panggilan merdu yang rugi jika tidak ditunaikan.

Dihubungi bimasislam, Kasi Bimas Kemenag Kabupaten Kuningan, Drs. H. Rochaedi memaparkan, keberadaan Masjid Agung Syi’arul Islam menjadi tonggak bagi dakwah moderasi Islam di tengah-tengah heterogenitas masyarakat Kuningan. Seluruh elemen Bimas Islam seperti penyuluh agama Islam, majelis taklim, ormas Islam dan lainnya menjadikan masjid ini sebagai tempat aktifitas. Ia mencontohkan, kini pembinaan para penyuluh agama Islam, baik fungsional maupun honorer, sering dilakukan di masjid ini dengan mengundang para akademisi dan praktisi dakwah.

“Kami berkomitment untuk terus memakmurkan masjid melalui optimalisasi peran jajaran Bimas Islam,” tuturnya.

Pendapat senada diutarakan Moh. Syafaat dari Komunitas Kolong Ciremai (konci). Masjid Agung bukan sebatas bangunan wajib di alun-alun kota. Lebih dari itu, Masjid Agung adalah simbol tegaknya dakwah yang mengedepankan nilai-nilai persatuan dan saling menghormati. Masjid Syi’arul Islam membawa pesan bagi seluruh masyarakat Kuningan untuk menjunjung tinggi Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin.

“Masjid adalah titik berpijak, baik awal maupun akhir dari rutinitas hidup, buah dari keduanya tentu saja adalah harmoni hidup,” tuturnya.

Bersama kelompok muda Kuningan, Kang Faat begitu biasa disapa, terus menggulirkan ide-ide progresif guna mendorong terbangunnya semangat keberagamaan. Beberapa kegiatan diantaranya diskusi melalui radio komunitas, seminar hingga diskusi-diskusi berskala kecil. Pada perhelatan MTQ Tk. Provinsi Jawa Barat 2014 beberapa waktu ke belakang misalnya, ia bersama organisasi kepemudaan ikut meramaikan masjid agung melalui seminar nasional bidang kajian al-Qur’an. (kangjeje/foto:kemenag-kng)

- See more at: http://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/masjid-syiarul-islam-kuningan-jabar-tonggak-harmoni-hidup#sthash.xaRs4W6f.dpuf

Komentar

Postingan Populer